Amy Winehouse
Sabtu (23/7) lalu, industri musik sangat dikejutkan oleh kabar yang mengatakan Amy Winehouse ditemukan tewas di apartemennya di London. Kematiannya semakin membuat merinding karena dengan begitu, Amy resmi bergabung dengan Forever 27 Club. Klub ini tak lain berisikan musisi-musisi berpengaruh kelas dunia meninggal di usia mereka yang ke-27. Anggotanya Brian Jones, Jimi Hendrix, Janis Joplin, Jim Morrison dan Kurt Cobain.
Dalam pernyataan pers yang dikutip Us Weekly, keluarga Winehouse berusaha mengungkapkan duka cita mereka. "Keluarga kami sangat bersedih atas kepergian Amy, putri, adik, kemenakan yang hebat. Kepergiannya meninggalkan lubang yang besar di hidup kami. Kami bersatu untuk mengenangnya, dan kami menghargai privasi dan ruang yang diberikan kepada kami dalam saat-saat yang menyedihkan ini."
Janis memang tidak mendapatkan ucapan selamat tinggal yang pantas dari Amy. Tapi ia bersyukur, masih sempat bertemu dengan putrinya itu, tepatnya satu hari sebelum kematiannya. Pada kesempatan itu, sebelum berpisah, dikatakan Janis Amy sempat mengucapkan "Aku mencintaimu, Bu".
"Beberapa ucapannya saat itu akan selalu kukenang," ujar Janis seperti CyberTainment lansir dari Aceshowbiz. "Aku senang sempat bertemu dengannya sebelum ia meninggal," ungkap Janis. Ditambahkannya, pertemuannya dengan Amy sebetulnya sudah memberinya firasat. Melihat kegundangan hati Amy saat itu, ia merasa bahwa kematian Amy tidak akan lama lagi. "Tapi tetap saja, kepergiannya yang tiba-tiba ini benar-benar membuatku terpukul."
Sementara itu, sang ayah Mitch -- yang sama-sama seorang musisi -- langsung menunda jadwal penampilannya di New York City untuk langsung menuju rumah. "Aku langsung naik pesawat berikutnya. Aku harus menuju rumah, harus bersama Amy," katanya. "Aku harus berada di sana. Keluargaku membutuhkan aku. Aku sangat sedih. Kepergian Amy benar-benar mengejutkan."
Sayangnya, sampai sekarang polisi belum bisa menentukan penyebab kematian pemilik album Back to Black itu. Menurut mereka, penyebab tewasnya Amy masih "belum dapat dijelaskan". Tapi seorang tetangga flat Amy di London mengatkan bahwa semalam sebelum kematiannya, ia mendengar suara tangis dari apartemen Amy, tepatnya pada pukul 3.30 A.M.
"Seperti ada orang yang sedang berduka," jelasnya. Jenazah Amy sendiri ditemukan oleh bodyguard-nya, Ray Grange, yang langsung menghubungi pihak yang berwenang.
Dalam pernyataan pers yang dikutip Us Weekly, keluarga Winehouse berusaha mengungkapkan duka cita mereka. "Keluarga kami sangat bersedih atas kepergian Amy, putri, adik, kemenakan yang hebat. Kepergiannya meninggalkan lubang yang besar di hidup kami. Kami bersatu untuk mengenangnya, dan kami menghargai privasi dan ruang yang diberikan kepada kami dalam saat-saat yang menyedihkan ini."
Janis memang tidak mendapatkan ucapan selamat tinggal yang pantas dari Amy. Tapi ia bersyukur, masih sempat bertemu dengan putrinya itu, tepatnya satu hari sebelum kematiannya. Pada kesempatan itu, sebelum berpisah, dikatakan Janis Amy sempat mengucapkan "Aku mencintaimu, Bu".
"Beberapa ucapannya saat itu akan selalu kukenang," ujar Janis seperti CyberTainment lansir dari Aceshowbiz. "Aku senang sempat bertemu dengannya sebelum ia meninggal," ungkap Janis. Ditambahkannya, pertemuannya dengan Amy sebetulnya sudah memberinya firasat. Melihat kegundangan hati Amy saat itu, ia merasa bahwa kematian Amy tidak akan lama lagi. "Tapi tetap saja, kepergiannya yang tiba-tiba ini benar-benar membuatku terpukul."
Sementara itu, sang ayah Mitch -- yang sama-sama seorang musisi -- langsung menunda jadwal penampilannya di New York City untuk langsung menuju rumah. "Aku langsung naik pesawat berikutnya. Aku harus menuju rumah, harus bersama Amy," katanya. "Aku harus berada di sana. Keluargaku membutuhkan aku. Aku sangat sedih. Kepergian Amy benar-benar mengejutkan."
Sayangnya, sampai sekarang polisi belum bisa menentukan penyebab kematian pemilik album Back to Black itu. Menurut mereka, penyebab tewasnya Amy masih "belum dapat dijelaskan". Tapi seorang tetangga flat Amy di London mengatkan bahwa semalam sebelum kematiannya, ia mendengar suara tangis dari apartemen Amy, tepatnya pada pukul 3.30 A.M.
"Seperti ada orang yang sedang berduka," jelasnya. Jenazah Amy sendiri ditemukan oleh bodyguard-nya, Ray Grange, yang langsung menghubungi pihak yang berwenang.