Friday, March 16, 2012

Tiga Jari Korban Bom Rakitan Diamputasi | Semarang

Tiga Jari Korban Bom Rakitan Diamputasi | Semarang - Diartikel kali ini utuy akan membahas tentang Bom yang terjadi disemarang baru-baru ini. Tiga jari tangan kiri Dwi Priyanto (35), salah seorang korban ledakan bom rakitan yang dirawat di ruang Instalasi Rawat Intensif Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang, terpaksa diamputasi oleh tim dokter.

"Tiga jari tangan kiri kecuali jempol dan kelingking yang sudah tidak utuh lagi terpaksa diamputasi karena mengalami luka cukup parah," kata Kepala Ruang Instalasi Rawat Intensif Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang Jati Listiyanto di Semarang, Jumat.
Ia mengatakan bahwa Dwi dan Ngatemin (40), dua korban ledakan yang dirawat di ruang Instalasi Rawat Intensif, dalam kondisi stabil dan diperkirakan dua hari ke depan sudah dapat dipindahkan ke ruang perawatan biasa. "Untuk penyembuhan jaringan lunak yang diderita korban ledakan dibutuhkan sekitar satu minggu," ujarnya.

Kedua korban akan mengalami kecacatan akibat ledakan bom rakitan, namun hal tersebut tidak membahayakan jiwa yang bersangkutan, katanya. Selain tiga jari yang diamputasi, Dwi Priyanto menderita luka robek dan lecet pada bagian wajah, lengan atas, dada, lutut, sedangkan Ngatemin menderita luka lecet pada bagian wajah, kedua lengan, serta kaki.

Berdasarkan keterangan tim dokter forensik yang menangani kedua korban ledakan bom rakitan, luka lecet dan luka robek pada korban itu timbul karena terkena serpihan-serpihan dari pipa paralon serta beberapa material lainnya.

Selain Dwi dan Ngatemin, seorang warga Kampung Sekip RT 07 RW 01 Kelurahan Jangli yang bernama Fajar Santoso (18) juga mengalami luka akibat ledakan bom rakitan, namun tidak parah sehingga hanya menjalani rawat jalan.

Seperti diwartakan, sebuah bom rakitan berbentuk pipa paralon meledak di Jalan Tamtama Barat IX RT 08 RW 09, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, atau tepatnya di belakang lokasi proyek pembangunan pondok pesantren dan panti asuhan milik Yayasan Baitusyakur, Kamis (15/3) pukul 10.30 WIB.

Ledakan yang mengakibatkan tiga korban luka itu juga sempat mengagetkan warga sekitar karena suara ledakan keras terdengar hingga radius 500 meter.

Tim Gegana Satbrimob Polda Jateng langsung melakukan penyisiran guna pengumpulan alat bukti di sekitar ledakan yang dipasang garis polisi dan tertutup untuk umum.

No comments:

Post a Comment